Sejarah Kami
Masjid NU Prapatan didedikasikan sebagai tempat untuk menebarkan Ukhuwah Islamiyah dan Pengajaran Nilai-Nilai Islam yang selaras dengan Visi Nahdlatul Ulama. Kegiatan dan Ibadah menggunakan pendekatan Ahlusunnah wal Jamaah dengan ajaran Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama meneruskan ilmu dan ajaran yang bersumber dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang diteruskan hingga para Wali Allah di Nusantara serta Ulama Nusantara.
Sejarah Masjid NU Prapatan
Masjid Nahdlatul Ulama (NU) Prapatan mengalami berbagai perkembangan dan pertumbuhan sejak dari Gedung NU, menjadi Langgar NU, kemudian Musholla NU hingga menjadi Masjid NU. Sesuai dengan namanya, Masjid NU beraliran Ahlussunnah wal Jama'ah dengan pendekatan Visi yang dibawa oleh K.H. Hasyim Asy’ari, K. H. Wahab Hasbullah, K.H. Bisri Syansuri, dan para ulama lainnya. NU selalu mengedepankan ajaran ke-Tauhid-an terhadap Allah SWT dengan mengikuti empat Mahdzab dan mengedepankan karakteristik dan pemikiran kezuhudan jalan tasawuf dan sufi.
Pada tahun 1960, Gedung NU Prapatan masih digunakan sebagai tempat penyebarluasan pemahaman Nahdlatul Ulama, serta menangkal pemahaman PKI. Pada saat tersebut sering terjadi bentrok antara warga NU dan warga pendukung PKI, hingga sampai pada tindakan-tindakan yang mengarah pada penculikan para Ulama. Dalam giat untuk mengaktifkan kegiatan serta membesarkan nama NU Ranting Prapatan, maka Pimpinan NU Balikpapan Timur, H. Mardjuki dan Achmad Ringin menunjuk tiga Pengurus Masjid, antara lain H. M. Rifa'i, M. Idris, dan M. Sofian Efendi.
Setelah penunjukan tersebut, K.H. Rifa'i beserta dua pengurus lainnya mengubah gedung tersebut menjadi Musholla NU Prapatan, tentunya setelah mengurus legalitas musholla yaitu pembelian tanah beserta Gedung NU. Tujuan pendirian Musholla ini untuk menguatkan peran serta NU dalam memberikan arah dan tuntunan Islam untuk warga sekitar Prapatan.
Perubahan dari Musholla NU menjadi Masjid NU Prapatan terjadi pada tanggal 7 Januari 2022. Proses kemudian dilanjutkan dengan pengurusan administrasi, IMTN, serta proses adaptasi kegiatan Masjid NU, penyusunan AD/ART dan Struktur Organisasi DKM NU berhasil dibentuk pada tanggal 5 Februari 2023.
Menuju Islam yang Kaffah dengan Landasan Ahlussunnah wal Jama'ah Berdasarkan visi Nahdlatul Ulama
- Menjadikan Masjid sebagai tempat untuk beribadah kepada Allah semata dan sebagai pusat kebudayaan Islam
- Mengisi abad kebangkitan Islam dengan aktivitas yang islami
- Membina jama’ah Masjid Nahdlatul Ulama Prapatan menjadi pribadi muslim yang bertaqwa
- Menuju masyarakat islami yang sejahtera dan diridlai Allah subhanahu wa ta’ala
Tujuan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nahdatul Ulama Prapatan adalah:
- Mewujudkan nilai-nilai Islam di lingkungan Masjid Nahdlatul Ulama Prapatan
- Menjalin Ukhuwah Islamiyah di lingkungan Masjid Nahdlatul Ulama Prapatan
- Membina umat Islam yang beriman, berilmu, dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhaan-Nya.